Medan, Sumut, Perisainusantara.com,| Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara melaporkan 324 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh per minggu (27/3). Dengan demikian, jumlah pasien yang sembuh meningkat menjadi 148.782 orang.
"324 pasien sembuh dengan Covid -19 adalah kasus penularan lokal," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Teguh Supriyadi, seperti dilansir Antara di Medan, minggu (27/3).
Selain pemulihan tambahan, Jumlah Kasus positif Covid-19 juga meningkat. Yakni, sebanyak 43 orang yang merupakan kasus penularan infeksi lokal.
Teguh mengatakan penambahan kasus Covid-19 baru ini berdasarkan hasil survei terhadap 2.916 sampel yang dilakukan pada hari itu (27/3). "Total kasus Covid-19 di Sumatera Utara saat ini mencapai 154.322 kasus terkonfirmasi positif," kata Teguh Supriyadi.
Sedangkan untuk kematian akibat Covid-19, jumlah totalnya masih 3.215 orang. Berdasarkan data tersebut, saat ini terdapat 2.325 kasus aktif atau pasien yang menjalani pengobatan dan isolasi melalui Covid-19.
Sementara itu, Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Sumut terus memperluas penyediaan vaksin melawan Covid-19 kepada penduduk. Hal ini dilakukan untuk mendukung kebijakan vaksinasi dosis ketiga sebagai syarat pulang Lebaran 2022.
Kepala bindah (Cabinda) Brigjen Sumut Asep Jauhari Puja Laksana mengatakan hari ini (27/3) vaksinasi dilakukan serentak di 21 kabupaten/kota Sumut. Tujuan vaksinasi adalah anak-anak berusia 6-11 tahun, populasi dan penduduk kelompok lansia. Dengan dirilisnya 12.500 dosis vaksin Covid-19.
"Upaya ini mendukung rekomendasi Presiden Joko Widodo bahwa tahun ini dimungkinkan untuk pulang atau pulang pada saat perayaan Idul Fitri 1443 H. jika pemudik menerima dosis pertama dan kedua serta dosis tambahan vaksin Covid-19," kata Asep.
Ia menambahkan, pihaknya memberikan bingkisan berupa minyak nabati kepada peserta vaksinasi sebagai strategi percepatan vaksinasi untuk mencapai tujuan kekebalan kelompok di masyarakat. "Ini juga bentuk kepedulian Binda Sumut terhadap masyarakat yang menghadapi kesulitan ekonomi akibat pandemi," jelas Asep. (***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar