Respon tersebut dikeluarkan oleh DEM Sumut melalui pernyataan sikapnya yang diterima oleh awak media ini. Menurut mereka, kenaikan bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi dikhawatirkan akan memukul kembali daya beli dan konsumsi masyarakat, sehingga berdampak terhadap pemulihan ekonomiyang sedang berlangsung.
"Bahkan pertumbuhan ekonomi dikhawatirkan akan kembali melambat," kata Presiden DEM Sumut, M Reza Saski melalui siaran persnya, Kamis (08/09/2022)
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa hari Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus di warnai dengan suka cita Rakyat Indonesia, Euforia yang hadir mengingat pada keberhasilan dan kemenangan Pahlawan dalam melawan Penjajah menjadi sebuah Kebanggaan sekaligus Moment haru, mengingat kembali banyaknya Pahlawan Indonesia yang gugur di medan pertempuran demi Berjuang untuk Kemerdekaan Negeri ini.
Atas nama Mahasiswa dan Rakyat Indonesia serta menjunjung Kedaulatan Energi di Indonesia, DEM SUMUT menegaskan beberapa hal berikut ini.
Meminta Presiden Republik Indonesia, Kementrian ESDM, Kementrian Keuangan,Kementrian BUMN, dan BPH MIGAS untuk meninjau kembali tentang kenaikan harga BBM yang sangat menyengserakan rakyat. Sesuai pasal 33 ayat 2 dimana bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat.
Mencermati berbagai permasalahan diatas DEM SUMUT menuntut para pemangku jabatanuntuk.
1. Menolak pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi
2. Mendesak pemerintah untuk mengendalikan harga barang barang pokok
3. Mendesak pemerintah untuk menunda proyek strategis nasional yang tidak
berdampak langsung bagi rakyat dan alih kananggaran untuk subsidi BBM.
4. Mendesak pemerintah untuk membuat kebijakan kepadai ndustri-industri yang padahard ini masih memakai BBM bersubsidi.
Rilis pernyataan sikap dan respon DEM SUMUT disampaikan kepada publik sebagaibentuk hikmah dan kebijaksanaan serta tanggung jawab yang diemban oleh organisasi DEM SUMUT yang bergerak dibidang kedaulatan energi.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar