Batu Bara, Sumut, Perisainusantara.com
Jalan berabu dan berlubang di Kawasan Industri Kuala Tanjung tidak menyurutkan semangat Para Kepala Desa 2 (dua) kecamatan di Batubara untuk datang beraudiensi dengan manajemen PT. Domas Agrointi Prima (PT. DAP). PT. DAP adalah salah satu dari 6 (enam) perusahaan hasil akuisisi secara shares purchase agreement (SPA) DOMBA MAS GROUP dengan PT. BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS yang memproduksi gliserin dan asam lemak bebas. Nama besar BAKRIE GROUP dan ekslusifnya hasil produksi PT. DAP, tak menjamin perusahaan memberikan kontribusi kepada daerah penyanggah korporasi di ring 1 yaitu kecamatan Medang Deras dan Kec. Sei. Suka, buktinya perwakilan 8 kepala desa dari 30 kepala desa se kecamatan Medang Deras dan Sei. Suka datang membawa sederetan catatan dalam agenda audiensi dengan pihak PT. DAP. 12 Januari 2023.
Sore itu, pimpinan manajemen PT. DAP, Bpk. Sunaryo tidak berada di tempat, sehingga Bpk. Budi Hermanto, Bpk. Eric dan Bpk. Bagus Kuncoro mewakili manajemen menerima audiensi dan sharing moment dengan perwakilan Aliansi Kepala Desa Kec. Medang Deras dan Sei. Suka, antara lain Desa Pakam, Desa Cengkering, Desa Medang Baru, Desa Sei Suka Deras, Desa Sei. Raja, Desa Durian, Desa Mandarsyah, dan Desa Kuala Indah.
Diskusi panas sempat terjadi dikarena kepala desa menyampaikan berbagai macam masukan dan kritikan yang harusnya bisa diselesaikan PT. DAP secara otomatis dan cepat. Antara lain Kepala Desa Pakam Bpk. Rajali P, menyampaikan kekecewaannya atas rekayasa pemecatan salah satu warganya yang bekerja di bagian pengamanan dibawah bendera PT. GARDA BAKTI NUSANTARA. Kata Beliau, "Jangankan menambah uwang kojo di Dombamas ni, yang ado pun dipocat".
Selain itu, Tokoh Pemuda Batubara, Sdr. Guntur, juga menyampaikan praktek-praktek jual beli pekerjaan di lingkungan PT. DAP yang sangat tidak sehat bagi iklim ketenagakerjaan di Kawasan Industri Kuala Tanjung ini. Dalam hal ini, PT. DAP berkewajiban dan bertanggung jawab menjaga kondisi seperti itu tidak terjadi.
Dalam emosi yang memunjak, para kepala desa menyampaikan keluhannya yang didominasi kritikan terhadap PT. DAP yang tidak perduli terhadap daerah penyanggah, "terbukti tidak adanya CSR ke desa", disampaikan Sdr. Wahid Iskandar Barus Kepala Desa Sei Raja. Pesan yang tak kalah kerasnya, disampaikan Sdr. Yusribajang dan Danil Fahmi, SH. Selaku perwakilan media, pemuda dan serikat buruh bahwa "PT. DAP tidak mampu melakukan administrasi dan monitoring yang baik didalam menjalankan prinsif Good Coorporate Governance (GCG) dimana masyarakat sekitar adalah stakeholder terdekat bagi perusahaan.
Aliansi Kepala Desa 2 Kecamatan juga akan membuat sebuah media koordinasi yang berisikan para kepala desa dengan perwakilan perusahaan di Kawasan Industri Kuala Tanjung dengan harapan komunikasi dua arah dapat terjalin baik dan semua catatan dari desa dapat dipenuhi, pungkas Bpk. Matsyah Kepala Desa Kuala Indah menutup ngopi sore dengan manajemen PT. Domas Agrointi Prima.
Penulis: Suherman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar