HUBUNGAN MEGA JOKOWI RETAK, GOLKAR DI UNTUNGKAN.
(Seri Politik Nasional) Oleh:Irwansyah Nasution
BATU BARA-Sumut-Perisainusantara.com
Lambat laun Golkar akan mendapat peluang politik untuk lepas dari kekuasaan Jokowi ,hal ini terlihat meretaknya hubungan Jokowi dengan Mega sekaligus mengancam kekuatan Jokowi tanpa disadarinya sudah mulai melemah untuk membuktikannya bisa dilihat dalam waktu dekat bisakah Jokowi meminta PDIP ikut men syah kan misalnya pemerintah sedang mengajukan UU perampasan aset koruptor yang memerlukan dukungan parlemen ,PDIP memiliki suara terbanyak tetap menjadi faktor penting.
Hal lain mengapa Jokowi mengundang seluruh pimpinan partai pendukung pemerintah membentuk koalisi besar mematangkan pencapresan Prabowo, sementara Mega absen hadir ,bahkan menurut keterangan petinggi PDIP akan melakukan hal yang sama mengundang pimpinan parpol tersebut ke PDIP dalam waktu dekat ini untuk membahas koalisi besar meminta dukungan agar Puan sebagai capres koalisi besar ,peristiwa ini memberikan gambaran bahwa Mega dan Jokowi sudah mulai mengambil jalan sendiri sendiri dalam praktek politik praktis.
Publik memandang akan terjadi adu kuat pengaruh antara Mega dan Jokowi dalam mengakhiri masa jabatannya selaku presiden dan ini merupakan masa kritis yang harus dilewati Jokowi tanpa dukungan Megawati yang sudah mulai tidak respek terhadap langkah pemerintahan Jokowi terutama melihat sikap dukungan pencapresan Puan yang tidak dibantu Jokowi sebagai kader PDIP.
Bagaimana nasib koalisi pemerintahan Jokowi akankah bertahan ? rasanya menunggu momentum yang tepat bagi partai partai itu akan meninggalkan Jokowi jika Jokowi terlambat mengantisipasinya soal nya di internal partai partai itu sudah ada gerakan menolak mendukung selain kepada Anies ,seperti halnya Partai Golkar walau sikap resminya sudah jelas menetapkan Airlangga sebagai capres malah harus merubah sikapnya mendukung koalisi besar yang diminta Jokowi untuk mencapreskan Prabowo
Langkah politik Jokowi ikut campur dalam urusan pencapresan sebenarnya tidak menguntungkan Jokowi disamping telah merusak hubungannya dengan PDIP ,partai.yang mengangkatnya dua kali jadi presiden sebagai modal kekuatan awal Jokowi namun ia tinggalkan demi ambisi yang sulit dilihat sebagai sebuah langkah menguntungkannya dalam kebersamaan dengan PDIP
Golkar sebagai pemenang kedua di parlemen diduga akan mengambil langkah penyelamatan partai .Peran Akbar Tanjung sebagai Ketua Dewan Kehormatan Partai dan Yusuf Kalla yang jelas jelas ke Anies akan membuat Airlangga kesulitan mengambil langkah konsisten untuk terus bersama Jokowi jika ingin mendapatkan legitimasi dan dukungan kuat di internal partai yang selama ini mengandalkan dukungan Jokowi ,bisa saja mengakibatkan blunder bagi Airlangga jika melihat api sekam di Golkar.
Jika melihat gerak Airlangga yang sangat dinamis menunjukkan Golkar bisa bermain di segala arah dan untuk saat ini sangat menguntungkan bagi Golkar terutama bagi Airlangga sendiri mampu mengikuti ayun ombak di kapalnya sendiri agar tidak menabrak karang yang dapat menenggelamkan sembari menunggu keajaiban momentum mendapatkan durian runtuh berbuah manis lagi ranum.he..he..
Penulis Pengamat Sosial Politik dan Kebijakan Publik LKPI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar