ADU GAGASAN DIDEPAN WALI KOTA SIAPA YANG UNGGUL...?
(Seri Politik Nasional) oleh:Irwansyah Nasution
BATU BARA - Perisainusantara.com
Sesuatu yang menggembirakan dan menarik untuk di cermati dari tiga calon Presiden menuangkan isi kepala dalam gagasan penataan kota didepan ratusan wali kota se Indonesia di panggung
Apeksi ( Asosiasi Pemerintahan Kota Seluruh Indonesia).tidak ada bully tidak ada buzzer penyebar hoax, yang ada adalah pertanyaan bagaimana visi mereka tentang penataan kota.tiga kandidat itu ditantang menjawab persoalan tentang bagaimana menata kota dalam kebijakan anggaran ,soal visi kota Indonesia dalam penataan penduduk dan lingkungan, bagaimana membentuk keterwakilan pemerintah kota dalam satu kementerian sebagaimana adanya kementerian desa karena kota dan desa adalah bagian rumah dan lingkungan hidup kita .
Pertanyaan ini penting sebagai question tag apa benar mereka punya konsep mumpuni tentang pemerintahan kota ? yang sebahagian sumber daya manusianya berada diperkotaan .Ratusan wali kota itu akan berfikir ulang tentang kehadiran mereka benarkah menawarkan sesuatu yang baru atau malah mempertontonkan kekonyolan dan kedunguan yang tidak perlu bagi para wali kota itu dalam ucapan seorang capres.
Ganjar sendiri mengungkapkan terinspirasi pada prospek pembangunan Ibu Kota Nusantara IKN dan dukungannya terhadap kebijakan Presiden Jokowi.Sementara Prabowo lebih bermain kata kata tentang pujian program industri Presiden Jokowi tentang program hilirisasi nikel dan kelapa sawit.
Para wali Kota itu disuguhi data pembangunan Presiden Jokowi yang sedang berjalan sebagai sales marketing yang memang sudah diketahui publik tak ada yang baru dan istimewa dalam diskusi elit tersebut.Bagaimana dengan Anies ? Ia memberi penjelasan yang diperlukan para wali kota itu dengan gagasan membentuk kementerian kota agar para wali kota dapat menyambungkan program Pemerintahan kota dengan pemerintahan pusat exactly ! tepat sekali, sebagaimana adanya Kementerian Desa yang mengurus Desa.
Satu point' ini terlihat Anies mampu menghadirkan kebutuhan para wali kota itu dalam forum eklusif dari seorang Capres brilian dalam kemampuan memecahkan masalah ( problem solving ).jauh memberi gagasan kebutuhan penataan kota- kota di Indonesia yang bersaing dari kota kota di dunia lainnya.Kawasan Perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama non pertanian, dengan fungsi Kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan distribusi ekonomi bagi masyarakat Desa.
Jika Indonesia mau maju jawaban strategisnya justru ada di kota dari sinilah dimulai strategi distribusi pembangunan sehingga mengembang sampai ke Desa baik secara alami maupun ekspansi sehingga mencapai kemajuan Indonesia secara merata. ide perubahan Indonesia itu betul betul dikerjakan sesuai dengan ruh kemerdekaan menuju keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pertemuan Walikota dan para Capres itu memang baik namun ia jauh lebih produktif dan lebih di butuhkan sebagai media penjelas antara capres dengan kelompok masyarakat, demokrasi yang digiring melalui parlemen jalanan karena disumbat oleh ketakutan rezim yang menjadikan pembangunan milik elit bukan kelompok masyarakat ,Jika pemimpin yang membawa ide bukan membawa janji yang diperjual belikan di pasar hoak akan memperoleh dukungan rakyat .Seperti nya Anies tidak takut dengan tidak dipilih atau dipilih tapi ia takut jika idenya di sumbat rezim yang memang tidak mempunyai ide brilian tentang Indonesia masa depan.
Pengamat Sosial Politik Dan Kebijakan Publik LKPI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar