Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telahmenjadi pilar utama dalam perekonomian global. UMKM tidak hanya berperan sebagai penyedia lapangan pekerjaan, tetapi juga sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Konsep ekonomi berkelanjutan semakinmendapatkan perhatian yang lebih besar dalam beberapatahun terakhir, karena tantangan lingkungan dan sosial yang semakin mendesak. UMKM memiliki peran penting dalammewujudkan visi ekonomi berkelanjutan ini. Konsep ekonomiyang hanya berfokus pada keuntungan sebesar-besarnya danbersifat jangka pendek dalam pengelolaan sumber daya alamadalah ekonomi konvensional. Konsep tersebut dikatakantidak relevan mengingat dampak negatif yang menimbulkankerusakan alam di berbagai negara. Sehingga, perlu adanyakonsep ekonomi yang mampu menyeimbangkan tujuanekonomi untuk kemakmuran negara dan pencegahankerusakan lingkungan. Oleh karenanya, konsep ekonomi hijauhadir sebagai jawaban dari permasalahan keteragantungankegiatan ekonomi terhadap alam dan sumber daya alam, sertadampak negatif akibat aktivitas ekonomi terhadap perubahaniklim.
Berikut ini penjelasan mengenai peran UMKM dalamekonomi berkelanjutan berdasarkan perspektif ke-Indonesiaan, ke-islaman dan ke-ekonomian.
UMKM Dan Ekonomi Keberlanjutan Penguatan ke-Indonesiaan
UMKM identik dengan ke-Indonesiaan, hal inidikarenakan UMKM dominannya menjual berbagai barangatau jasa yang erat kaitannya dengan kebudayaan Indonesia, misalnya UMKM yang menjual batik, souvenir khas suatudaerah, kemudian ada juga dari sisi kuliner yang menjualberbagai macam makanan dan minuman khas daerahtertentu. Terkait dengan ekonomi berkelanjutan terdapat tigaaspek meliputi ekonomi, lingkungan dan sosial. Berdasarkanaspek ekonomi, UMKM sering kali melibatkan masyarakatsetempat dalam kegiatan produksi, termasuk petani, pengrajin, dan pekerja lokal lainnya. Ini membantu pemberdayaanekonomi dan sosial masyarakat setempat, sehingga merekadapat berperan aktif dalam pembangunan ekonomiberkelanjutan. UMKM yang berkontribusi pada pertumbuhanekonomi yang berkelanjutan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, dan mendukung stabilitas ekonomisecara keseluruhan. UMKM dapat membantu mengurangiketimpangan ekonomi antara daerah dengan menciptakanpeluang usaha di daerah-daerah yang kurang berkembang.Banyak UMKM yang dimiliki oleh perempuan ataukelompok-kelompok marginal. Dengan memberikan peluangusaha kepada kelompok-kelompok ini, UMKM dapatmendukung inklusi sosial dan ekonomi.
Dari aspek lingkungan banyak UMKM menggunakanbahan baku lokal, mengurangi ketergantungan pada impor dantransportasi jarak jauh. UMKM yang menggunakan bahanbaku yang diperoleh secara berkelanjutan, seperti kayu yang diambil dari hutan yang dikelola dengan baik atau bahan bakudaur ulang, berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Inidapat mengurangi jejak karbon dan mendukung penggunaansumber daya alam yang berkelanjutan. Dari aspek sosialbahwa UMKM memberdayakan masyarakat lokal denganmemberikan pelatihan, pekerjaan, atau peluang bisnis, mendukung perkembangan sosial dan ekonomi komunitastersebut. Lalu UMKM muslim juga berperan dalamsumbangan sosial seperti zakat, wakaf, infaq dan sedekah.
UMKM Dan Ekonomi Berkelanjutan Penguatan Ke-Islaman
Model pembangunan ekonomi konvensional memberikandampak negatif terhadap lingkungan. Konsep ekonomiberkelanjutan hadir sebagai solusi atas permasalahan model pembangunan ekonomi konvensional. Konsep ekonomiberkelanjutan sangat sesuai dengan prinsip keseimbanganyang diajarkan dalam islam. Prinsip keseimbangan yang memperhatikan pertumbuhan ekonomi namun tidakmengorbankan lingkungan dan juga fokus terhadapkesenjangan sosial. Dalam Islam, ekonomi berkelanjutan yagmemperhatikan aspek lingkungan merupakan bagian darisistem syariah yang bertujuan untuk kesejahteraan manusiadan alam, serta wujud dari pengaplikasian maqashid syariah. Hal tersebut tercantum dalam surat Al A’raf ayat 56:
وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nyadengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akandikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepadaorang-orang yang berbuat baik“
Berdasarkan dari Firman Allah tersebut, bahwasanyaekonomi berkelanjutan sesuai dengan value dalam prinsipsyariah khususnya pada sudut pandang Maqashid al-Syariah.Islam mendorong pemerataan ekonomi dan pemberianpeluang kepada semua lapisan masyarakat untuk berusaha danmencapai kesejahteraan. UMKM dapat berperan dalammencapai tujuan ekonomi berkelanjutan dengan memberikanpeluang usaha kepada banyak orang, terutama yang kurangberuntung secara ekonomi.
UMKM Dan Ekonomi Berkelanjutan Penguatan Ke-Ekonomian
UMKM memiliki potensi yang besar, tercatat sebanyak64.194.057 unit usaha UMKM atau 99,99% dari total usahayang ada di Indonesia. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) mencatat, tenaga kerja UMKM sebanyak 119,6 juta orang pada 2019. Jumlah tersebut pun setara dengan 96,92% dari total tenaga kerja di Indonesia. Sebanyak 3,08% sisanya berasal dari usaha besar. KelebihanUMKM lainnya adalah berperan besar terhadap PDB. PDB tahun 2018 terhadap harga yang berlaku, UMKM menyumbang 61,07% dari total PDB dan sisanya sebesar38,93% berasal dari usaha besar.
UMKM dapat menjadi pendorong pertumbuhanekonomi lokal. Hadirnya UMKM menciptakan lapangankerja, menggerakkan kegiatan ekonomi, dan meningkatkanpendapatan masyarakat di tingkat lokal dan regional. Denganmemiliki beragam jenis UMKM, ekonomi daerah atau negaradapat menjadi lebih beragam dan kurang rentan terhadapgejolak ekonomi global. Diversifikasi ini dapat membantumenciptakan keberlanjutan jangka panjang. UMKM seringmembantu dalam pemberdayaan masyarakat denganmemberikan peluang usaha kepada berbagai kelompok, termasuk perempuan, kelompok marginal, dan masyarakatsetempat. Hal ini dapat meningkatkan keadilan sosial danekonomi. Penting untuk diingat bahwa keberlanjutan ekonomidari UMKM tidak hanya berkaitan dengan pertumbuhanfinansial semata, tetapi juga melibatkan aspek-aspek sosial, lingkungan, dan etika. UMKM yang berusaha mencapaikeseimbangan antara aspek-aspek ini dapat memberikankontribusi positif terhadap keberlanjutan ekonomi secara lebihluas.
Penulis : Rija Aini, Syukri Albani Nasution
Tidak ada komentar:
Posting Komentar