MADU ATAU RACUN,RENUNGAN PILKADA BATU BARA ,APA YANG DI CARI ?.
Oleh:Irwansyah Nasution
Pernyataan sekaligus pertanyaan ini dengan mudah dapat di jawab melalui simulasi pada undang-undang tentang pilkada.Mengapa ?, karena diktum maupun petitum di undang undang Pilkada telah menjelaskan maksud dan tujuan secara lengkap dan rakyat membayar dengan mahal puluhan bahkan ratusan milyar melalui pemerintah .
Pilkada itu dalam terjemahan bebas ,semacam forum masyarakat memilih sekaligus memutuskan sikap siapa yang cocok kiranya menjadi kepala daerah setelah terlebih dahulu menjalankan ritual pilkada mulai dari pengenalan diri,mengajak masyarakat memilih dirinya dan akhirnya keluar putusan siapa yang terpilih sebagai kepala daerah.
Namun dalam praktek di lapangan apakah demikian adanya pilkada itu?.apa sesederhana itu kita simpulkan ?. Pilkada itu banyak aksi tipuan gombal serta bujukan dan rayuan ,mengapa demikian ? sudah tahu dilarang money politik malah dilakukan,orang tersihir bujukan memilih si Polan karena ini dan itu lalu ikut memilihnya bahkan tak jarang di akhiri dengan pertengkaran .
Pilkada itu memang aneh di benci banyak orang sekaligus di sukai banyak orang pula,pertengkaran opini secara massal dengan isi kepala yang berbeda tentang pemahaman calon yang di dukung banyak orang yang stres sekaligus yang happy bahagia karena mendapatkan keuntungan ganda kenalan baru dan rezeki nomplok berupa sogokan untuk memilih salah satu Paslon he..he.
Inilah gambaran di benak para pemilih saat ini cukup mengerikan seakan pilkada ajang bagi bagi Bancakan uang dan akhirnya segala pelanggaran menjadi bumbu penyedap pilkada ,pameo pun bermunculan "waspada" walau sedikit tetapi ada,wani piro, bisa di bayangkan betapa siksa nya jadi pemimpin saat ini,sehingga setelah terpilih gantian pula masyarakat disiksa.
Larangan Agama dan undang-undang hanya dalam kitab tak perlu jadi panduan ,inilah fakta sekaligus renungan bagi siapa yang mau merenung betapa buruk dan rusaknya sendi kehidupan kita dimulai saat mencari pemimpin hingga akhirnya banyak sekali yang harus dikorbankan harga diri moral dan agama oleh semua orang yang hidup di NKRI ini.
Proses dan hasil Pilkada Batu Bara nanti menjadi ukuran hasil pemimpin ke depan apakah lebih cenderung korup atau berintegritas bekerja tulus untuk masyarakatnya semua di tentukan bagaimana kita memilih nanti ,bagaimana pula partai -partai itu menentukan calon pemimpin yang akan di pilih seperti seorang koki hidangan ,apakah racun atau madu yang disuguhkan dalam hidangan pilkada ,jangan tanya pada rumput yang bergoyang karena itu tandanya anda sudah gila. Ha..ha .
Gedung Putih ,Minggu 10 Mei 2024.
Pengamat Sosial Politik Dan Kebijakan Publik LKPI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar