Warga Saentis Minta Jalan Abiyoso Segera Diaspal, Akses ke Pemakaman dan Pesantren Terhambat
Deli Serdang – Perisainusantara.com
Masyarakat Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, mendesak pemerintah setempat untuk segera memperbaiki Jalan Abiyoso di Dusun XI. Jalan sepanjang 700 meter ini merupakan akses vital menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU), pesantren, dan rumah ibadah, namun kondisinya yang rusak parah membuatnya sulit dilalui.
Jalan ini seharusnya menjadi jalur cepat menuju TPU yang berjarak hanya 700 meter dari perkampungan Dusun XI. Namun, karena kondisi jalan yang berlubang, berlumpur saat hujan, dan berdebu saat cuaca terik, warga terpaksa memutar sejauh 3 kilometer untuk mengantar jenazah, sering kali menggunakan ambulans.
Seorang warga, AR, menyatakan kesulitan yang mereka hadapi setiap kali harus mengantar jenazah ke TPU. “Jalan ini tidak hanya berlubang dan becek saat hujan, tapi juga penuh debu dan tidak rata ketika cuaca panas. Selain itu, jalan ini juga melewati pesantren dan rumah ibadah, termasuk kelenteng, yang seringkali tidak dilintasi warga karena banyak semak dan minim penerangan, membuatnya terkesan seram,” ungkapnya.
AR juga menambahkan bahwa kondisi jalan ini membuatnya ragu untuk menyekolahkan anaknya di pesantren setempat. “Kami ingin menyekolahkan anak di pesantren yang ada di sini, tapi karena kondisi jalan yang rusak dan kesan seram, kami terpaksa mencari tempat lain yang lebih layak, meskipun lebih jauh,” lanjutnya.
Masyarakat berharap Pemkab Deli Serdang segera memperbaiki jalan tersebut agar Desa Saentis bisa berkembang dan tidak tertinggal dari desa-desa tetangga seperti Percut Sampali dan Cinta Rakyat, yang kini terlihat lebih maju dan makmur.
Berdasarkan pantauan media, sejak tahun 1926, Desa Saentis saat ini tertinggal jauh dibandingkan desa-desa tetangga, dengan infrastruktur yang kurang memadai dan perhatian yang minim dari pihak berwenang. Warga berharap perbaikan jalan ini bisa menjadi langkah awal untuk membawa perubahan positif bagi desa mereka.
(boim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar