-->

RPB Atau Koperasi Berkah Abadi Jaya: Petani Cabai Merah Kab. Batu Bara Kecewa.

RPB Atau Koperasi Berkah Abadi Jaya: Petani Cabai Merah Kab. Batu Bara Kecewa....

Oleh : wellas 



BATU BARA - Perisainusantara.com 

Pedasnya Cabai, tak sepedas nasib kesejahteraan Petani Cabai...

Petani Cabai merah Desa Lubuk Cuik dan 7 Desa sekitarnya yang disematkan Hamparan Cabai merah terluas kedua di Sumatera Utara, masih berharap kebijakan Pemerintah tangani harga 

Dengan luasan tanaman Cabai merah lebih dari 1000 Ha, dan potensi produksi 15 Ton/ Ha, Cabai Merah segar, merupakan kegiatan Pertanian Desa Lubuk Cuik dan 7 Desa di Kecamatan Lima Puluh Pesisir Kabupaten Batu Bara  

Potensi komoditas Cabai merah yang dapat menekan inflasi dan solusi pemanfaatan Lahan dan tenaga warga yang tidak punya pekerjaan tetap,(Pengangguran tidak ketara).

Namun ... harga cabai merah yang tidak stabil ini sangat mempengaruhi penghasilan Petani Cabai, seperti yang di alami Petani cabai saat Panen Raya di Oktober 2024, 

Harga cabai merah anjlok mencapai nilai 10.000 s/d 12.000 rupiah / Kg, jelas tidak seimbang dengan biaya produksi, sehingga para Petani tidak sanggup bayar utang ke agen pengepul yang biasanya mendahulukan bahan sarana produksi tani.

Para Petani tetap di hantui harga jual Cabai merah yang tidak ada  jaminan, sepertinya harga cabai merah tidak dapat di kendalikan (stabil).

Walaupun di Desa Lubuk Cuik telah dibangun Rumah Produksi Bersama (RPB) dengan Koperasi Berkah Abadi Jaya (Kobaja) sebagai pengelola, namun saat Panen Raya Oktober 2024 tidak menjadi solusi seperti tujuan awal,

Ini menjadi jelas, Tupoksi RPB dan Koperasi Berkah Abadi Jaya (Kobaja) belum menjadi solusi menstabilkan harga Cabai merah yang wajar berimbang, 

Lalu apa masalahnya...

Padahal pembangunan RPB sudah Menelan Anggaran yang sangat besar, (9.8 Millar) namun belum dirasakan manfaatnya ke Petani Cabai merah Desa Lubuk Cuik dan 7 Desa sekitarnya.

Sejak tahun 2022 program menstabilkan harga sesuai berimbang denga Biaya produksi telah jauh hari di pikirkan dan diskusikan serta di cari cara mengatasinya.

Apakah kebijakan yang di terapkan membangun RPB dan Koperasi (Kobaja) sebagai pengelola tidak tepat dan tidak mampu menjadi solusi...

Berawal dari:

Bupati Zahir yang di wakili Oky Iqbal Frima, (wakil bupati) dalam kegiatan FGD membahas Persiapan Major Project Pengelolaan Terpadu UMKM, Komoditas Cabai Merah di Kab. Batu Bara.

Bapennas RI bersama Kementerian Koperasi dan UKM RI melakukan FGD sekaligus peninjauan Lapangan atas usulan Pemkab Batu Bara, hal Pembangunan Rumah Produksi Bersama Klaster Cabai Merah di Desa Lubuk Cuik Kec. Lima Puluh Pesisir.

Mewakili Pemkab. Batu Bara Oky Iqbal Frima mengusulkan Keinginan Pemkab Batu Bara kepada Kementerian (KUKM) RI dan Bapenas RI, untuk membangun Rumah Produksi Bersama Klaster Cabai Merah.

" Bila permohonan ini terwujud maka Batu Bara punya Koperasi sebagai pengelola unit usaha, nantinya hasil panen cabai merah dari petani akan di beli Koperasi, kemudian akan mengolah cabai merah menjadi Pasta Cabai, lalu dipasarkan ke berbagai perusahaan yang mengelola cabai merah sebagai bahan baku nya ", jelasnya Oky. (sumber: Ladangberita.id) Rabu, 15/06/2023)

Koperasi akan membeli Cabai Merah dengan harga yang seimbang ke Petani bila harga cabai merah anjlok di pasaran dengan begini maka kehadiran RPB dan Koperasi akan dapat membantu Petani Cabai Merah di Lubuk Cuik dan sekitarnya.

Kemudian....

Pemerintah Pusat melalui Kementerian Koperasi dan UKM RI bersama Pemkab Batu Bara dengan Dinas Koperasi dan UKM nya telah mendirikan Rumah Produksi Bersama klaster Komoditas Cabai Merah dengan segala Fasilitasnya.(Rampung pada Februari 2024)

Dengan Anggaran yang cukup besar (9,8 Millar) mengapa belum di rasakan manfaatnya ke Petani Cabai merah...

Pertanyaannya...

Apakah pengelola (Koperasi Berkah Abadi Jaya) yang memang tidak ada kemampuan sebagai pengelola.... 

Yang dari awal digadang - gadang menjadi solusi menstabilkan harga yang wajar dan sesuai dengan biaya produksi cabai merah.

Saat ini harapan tertuju kepada Bupati Batu Bara terpilih, Baharuddin Siagian dan wakilnya Syahfrizal, agar menemukan solusi / kebijakan yang tepat 

Dan tetap memanfaatkan potensi yang ada (RPB) dalam penanganan pasca Panen cabai merah di Kab. Batu Bara

Mari Bersama kita bantu cari solusinya...Agar Dana yang sudah di gelontorkan Pemerintah membangun RPB dapat bermanfaat ke Petani Cabai Merah Kab.Batu Bara.

(penulis: wellas)


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel

Label

Budaya (16) ekonomi (3) Kesehatan (14) Organisasi (254) Pemerintahan (116) Pendidikan (149) politik (151) Polri/TNI (6) sosial (107) Sumatera Utara (29)

Arsip Blog

SELAMAT HARI GURU


 


 


Strategi Inalum Perluas Pangsa Pasar Aluminium Global

 


Mengenal Tiga Jenis Produk Aluminium dari INALUM

 


Tentang Inalum