RPB Atau Koperasi Berkah Abadi Jaya, Apa Masih Mampu ... Jadi Solusi...
BATU BARA - Perisainusantara.com
Petani Cabai Merah Desa Lubuk Cuik dan sekitarnya di Kecamatan Lima Puluh Pesisir Kab. Batu Bara masih mempertanyakan apa manfaat berdirinya Rumah Produksi Bersama (RPB) dan Koperasi Berkah Abadi Jaya (Baja) dalam penanganan Pasca Panen Cabai Merah
Sebab, Saat kemarin sewaktu Panen Raya Oktober 2024 harga Cabai Merah Anjlok mencapai harga 10.000 hingga 12. 000 rupiah / Kg, dimana peran RPB dan Koperasi Berkah Abadi Jaya (Baja) yang di beri hak sebagai pengelola RPB...?
RPB dan Koperasi Berkah Abadi Jaya (Baja) yang sudah di beri Hak mengelola dan memanfaatkan segala fasilitas RPB agar dapat memproduksi Pasta Cabai Merah belum dapat menunjukkan solusi dalam menangani harga Anjlok.
Dengan harga Anjlok hingga mencapai angka 10.000 /kg, membuat para Petani Cabai di Desa Lubuk Cuik Kec. Lima Puluh Pesisir menjerit, karena tidak sesuai biaya produksi dengan hasil penjualan Cabai yang Petani dapatkan.
" Sudah jelas dengan harga cabai 10.000 s/d 12.000 rupiah/kg tersebut tidak seimbang dan hanya dapat menutupi biaya produksi hingga membuat Petani Cabai Merah pusing tujuh keliling sebab tidak mampu menutupi biaya kebutuhan hidup harian para Petani ", ungkap Pak Thupat (Petani Desa Lubuk Cuik).
Inilah sepenggal cerita keluhan para Petani Cabai Merah di Desa Lubuk Cuik dan juga di tujuh Desa disekitarnya yang menanam Cabai Merah.
Lalu .... apa masalah hingga RPB dan Koperasi Berkah Abadi Jaya (Baja) yang dari awal di gadang - gadang dapat membantu menstabilkan harga dan solusi membantu kesejahteraan Petani Cabai merah di Kab. Batu Bara.
Mengapa...Koperasi Berkah Abadi Jaya yang diberikan hak Pengelolaan RPB tidak dapat berperan dalam solusi membantu petani menstabilkan harga Cabai Merah....?
Mengapa ... kebijakan dan program pembangunan RPB yang memakai anggaran yang cukup besar, ...belum juga ...dirasakan manfaatnya oleh Petani Cabai Merah Desa Lubuk Cuik... ?
Bagaimanakah kebijakan Pemerintah ...? Apakah kebijakan yang di buat memang belum matang (belum tepat)...
Mengapa...Program Penanganan Pasca Panen yang dibuat dengan menggunakan Anggaran yang cukup besar (mencapai 9,6 Miliar) belum mampu memberikan solusi apa bila harga Ajlok ... ?
Para Petani Cabai Merah di Kec. Lima Puluh Pesisir Kab. Batu Bara hanya dapat menunggu harapan
Mungkin kah Musim tanam Cabai Merah pada Desember 2024, yang di perkirakan Panen pada maret 2024 akan mengalami hal yang sama....?
Ini cerita sebelum berdirinya RPB;
Berawal dengan digelar Focus Group Discusion (FGD) oleh Dinas Koperasi dan UKM Batu Bara di Aula Rumah Dinas Bupati Batu Bara di Kompleks Inalum Tanjung Gading Kec. Sei Suka (Rabu, 15/06/2022).
Bupati Zahir yang di wakili Oky Iqbal Frima, (wakil bupati) dalam kegiatan FGD membahas Persiapan Major Project Pengelolaan Terpadu UMKM, Komoditas Cabai Merah di Kab. Batu Bara.
Bapennas RI bersama Kementerian Koperasi dan UKM RI akan melakukan FGD sekaligus peninjauan Lapangan atas usulan Pemkab Batu Bara, hal Pembangunan Rumah Produksi Bersama Klaster Cabai Merah di Desa Lubuk Cuik Kec. Lima Puluh Pesisir. (Sumber: Ladang Berita.id) Rabu 15/06/24) dan laman IG diskopukmbatubara (18/06/2022)
Diketahui di Kab. Batu Bara tepatnya di Desa Lubuk Cuik dan 7 Desa sekitarnya merupakan daerah penghasil Cabai merah dengan satu hamparan terbesar kedua di Sumatera Utara.
Komòditas Andalan dengan luas lahan mencapai 1.017,75 Hektar dan mampu menghasilkan Cabai Merah 15.654, 58 Ton pada tahun 2021.
Mewakili Pemkab. Batu Bara Oky Iqbal Frima mengusulkan Keinginan Pemkab Batu Bara kepada Kementerian (KUKM) RI dan Bapenas RI, untuk membangun Rumah Produksi Bersama Klaster Cabai Merah.
" Bila permohonan ini terwujud maka Batu Bara punya Koperasi sebagai pengelola unit usaha, nantinya hasil panen cabai merah dari petani akan di beli Koperasi, kemudian akan mengolah cabai merah menjadi Pasta Cabai, lalu dipasarkan ke berbagai perusahaan yang mengelola cabai merah sebagai bahan baku nya ", jelasnya Oky. (sumber: Ladangberita.id) Rabu, 15/06/2024)
Kesimpulannya....
Koperasi akan membeli Cabai Merah dengan harga yang seimbang ke Petani bila harga cabai merah anjlok di pasaran dengan begini maka kehadiran RPB dan Koperasi akan dapat membantu Petani Cabai Merah di Lubuk Cuik dan sekitarnya.
Pembangunan Pendirian RPB;
Pembangunan RPB dilakukan pada September 2023 dan selesai Februari 2024 dengan Anggaran Kementrian Kop/UKM RI TA. 2023 senilai 9,6 Miliar,
Lalu....Setelah RPB berdiri;
Apakah .... langsung dapat dirasakan manfaatnya... oleh Petani Cabai Desa Lubuk Cuik dan Desa lainnya...?
Dari hasil survei penulis....
para petani cabai merah Desa Lubuk Cuik menyatakan .... belum ada kemanfaatan yang dapat mereka rasakan akan hadirnya RPB dan Koperasi (Baja) (jawab Pak Thupat) Petani cabai).
Hasil pengamatan penulis...
Pemerintah sudah mendirikan RPB dengan segala Fasilitasnya...tinggal lagi bagaimana Koperasi (Baja) menjalankan fungsi sebagai pengelola,
Disini yang jadi pertanyaan adalah...
Mengapa...Koperasi (Baja) tidak dapat menjalankan fungsinya saat Panen raya Oktober' 24, saat harga cabai Anjlok...
Dalam hal ini penulis berpendapat, Apakah masih ada kelayakan dan kemampuan Koperasi Berkah Abadi Jaya untuk menjadi pengelola RPB...?
Inilah Tantangan yang harus dapat di selesaikan oleh Bupati yang baru terpilih 2024, Baharuddin Siagian dan wakilnya Syahfrizal.
Harapan, Para Petani Desa Lubuk Cuik, Tanah Itam Hilir, Pematang Tengah , Gambus Laut, Perupuk, Titi Merah, Bulan Bulan, Gunung Bandung sangat menanti kebijakan Pemimpin Kabupaten Batu Bara yang baru ini, agar dapat memaksimalkan Fungsi serta Manfaat dari RPB yang sudah didirikan dengan biaya yang besar.
Dan, pastinya Dinas Koperasi sebagai Pendampingan , dan Pembinaan agar kehadirannya RPB dengan menggunakan Anggaran Uang Rakyat yang besar dapat membantu dalam peningkatan kesejahteraan Rakyat (para Petani Cabai Merah dan pelaku UKM di Kab. Batu Bara)
Penulis : wellas, Minggu (08/12/2024)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar