-->

Petani Cabai Batu Bara Soroti Ketidakoptimalan RPB dan Koperasi Kobaja

Petani Cabai Batu Bara Soroti Ketidakoptimalan RPB dan Koperasi Kobaja



Ketgam: Oyon (42) Petani Cabai Desa Lubuk Cuik)

BATU BARA - Perisainusantara.com

Kritik tajam dari petani cabai merah di Kabupaten Batu Bara terus mengemuka, khususnya terkait keberadaan Rumah Produksi Bersama (RPB) dan Koperasi Berkah Abadi Jaya (Kobaja) sebagai Pengelola RPB.


Keduanya dinilai belum mampu memberikan manfaat maksimal sesuai harapan, meski telah mendapat dukungan penuh dari Pemerintah.

RPB dirancang sebagai solusi hilirisasi cabai merah di Desa Lubuk Cuik dan tujuh desa di Kecamatan Lima Puluh Pesisir. Melalui kerjasama antara Pemkab Batu Bara dan Koperasi Kobaja, proyek ini diusulkan ke Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun 2022. 

Tujuannya adalah memproduksi pasta cabai sebagai produk turunan sekaligus menjaga kestabilan harga cabai merah yang sering anjlok saat panen raya.

Pembangunan RPB rampung pada Februari 2024 yang menelan biaya hingga Rp. 9,8 miliar ditambah dana optimalisasi Rp1,7 miliar . 

Namun, saat panen raya Oktober 2024, harga cabai justru anjlok ke Rp10.000/kg, ini jelas  tidak seimbang dari biaya produksi. Kondisi ini membuat petani terpuruk, sementara RPB dan Koperasi Kobaja sebagai Pengelola yang diharapkan menjadi solusi malah belum menunjukkan aktivitas yang nyata, ungkap nya Oyon (42) Petani Cabai Desa Lubuk Cuik, Rabu (01/01/25)

Kritik terhadap Koperasi Kobaja...

Petani cabai menilai Koperasi Kobaja, yang diberi mandat sebagai pengelola RPB, gagal menjalankan fungsinya. Meski telah banyak menerima berbagai program pembinaan, koperasi ini dianggap tidak mampu mengoptimalkan fasilitas yang ada untuk memproduksi pasta cabai atau membantu petani menghadapi fluktuasi harga saat Panen raya dan harga Anjlok.

Menurut pengamatan penulis, permasalahan utama terletak pada pengurus Koperasi Berkah Abadi Jaya, 

Koperasi adalah Badan Usaha yang butuh sumber daya manusia (SDM) yang siap melaksanakan program dengan strategi yang tepat, termasuk Kapasitas , pengalaman, juga komitmen dari para pengurus Koperasi.

Anggota yang punya Kapasitas dan pengalaman haruslah diberi kesempatan untuk ikut serta berbuat di dalam memajukan Koperasi, bukan sebaliknya anggota yang mampu kritisi dalam usaha membangun koperasi malah di tendang, dengan alasan yang tidak masuk akal. (ini suatu upaya Pembodohan)

Disini nampak Ketidaksiapan sumber daya manusia (SDM) dan kurangnya profesionalisme dinilai menjadi kendala besar, hingga Koperasi Kobaja berjalan tidak sesuai harapan.

"Keberhasilan koperasi tidak hanya bergantung pada fasilitas, tetapi juga pada kemampuan pengurus yang jujur, kompeten, dan berkomitmen menjalankan keputusan bersama,"

Harapan dan Solusi ...

Pengurus koperasi diingatkan untuk transparan dan fokus pada kepentingan anggota. Keputusan tertinggi dalam koperasi ada di tangan anggota melalui Rapat Anggota Tahunan (RAT), sehingga diperlukan keterbukaan dalam pelaksanaan program. 

Jika gelagat kepentingan pribadi mulai muncul, dikhawatirkan koperasi akan kehilangan kepercayaan anggotanya dan berujung pada stagnasi, (mati suri)

Petani cabai Batu Bara berharap RPB dan Koperasi Kobaja segera berbenah agar program yang digagas sejak 2022 dapat memberikan dampak manfaat nyata bagi kesejahteraan mereka. 

Pemerintah juga diharapkan terus memantau , Evaluasi dan memberikan pendampingan agar proyek ini tidak berakhir sia-sia.

Demi keberlanjutan RPB yang sudah dibangun perlu adanya Penegasan atas Program yang sudah di buat. Evaluasi harus dibuat agar mendapat gambaran yang jelas. Masih layak kah Koperasi Berkah Abadi Jaya menjadi Pengelola, Apakah masih kompak antara pengurus dan anggota Koperasi.

Petani Cabai merah masih terus berharap Pemerintah menemukan suatu kebijakan yang tepat , apabila hal ini berlarut, dan pemerintah tidak serius, di khawatirkan program RPB jadi mangkrak, Anggaran dana yang cukup besar akan menjadi sia - sia, dan petani cabai kecewa.

Penulis: wellas (Pengamat Sosial Masyarakat)



Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel

Label

Budaya (16) ekonomi (3) Kesehatan (14) Organisasi (255) Pemerintahan (118) Pendidikan (149) politik (151) Polri/TNI (6) sosial (107) Sumatera Utara (29)

SELAMAT HARI GURU


 


 


Strategi Inalum Perluas Pangsa Pasar Aluminium Global

 


Mengenal Tiga Jenis Produk Aluminium dari INALUM

 


Tentang Inalum