SPSI Jadi Sorotan: Tidak Membela Karyawan Korban PHK Sepihak, Ada Apa?
Medan – Perisainusantara.com
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) kembali menjadi perbincangan publik setelah sektor F.RTMM-K.SPSI di kawasan industri KIM 1 Medan diduga tidak berpihak kepada karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sepihak.
Aksi protes yang dilakukan puluhan mantan pekerja PT Medan Canning pada Rabu lalu mengungkap fakta mengejutkan. Bukannya membela hak pekerja, sektor F.RTMM-K.SPSI yang diketuai M. Rifa’i justru dituding mendukung perusahaan dan menyalahkan para korban PHK.
Bahkan, serikat pekerja ini disebut-sebut turut membantu kelancaran kebijakan PHK sepihak yang menimpa karyawan dengan masa kerja lebih dari 30 tahun tanpa pesangon sepeser pun.
Tak hanya itu, mencuat pula dugaan adanya pungutan rutin sebesar Rp10.000 per karyawan yang dikumpulkan dari berbagai perusahaan di kawasan industri tersebut. Jika dihitung secara keseluruhan, dana yang terkumpul bisa mencapai miliaran rupiah.
Namun, ironisnya, dana tersebut justru tidak berkontribusi dalam perjuangan hak-hak pekerja yang mestinya menjadi prioritas SPSI.
Ketua DPD SPSI Sumut, CP Nainggolan, menanggapi polemik ini dengan menyatakan bahwa pihaknya akan segera memanggil F.RTMM-K.SPSI untuk mempertanggungjawabkan sikap mereka. Ia juga menegaskan bahwa sektor tersebut kerap bertindak di luar garis kebijakan SPSI, sehingga mencoreng nama baik organisasi.
Sementara itu, upaya konfirmasi kepada pengurus F.RTMM-K.SPSI masih menemui jalan buntu. Ketua sektor tersebut, Sri Rezky, bahkan dikabarkan memblokir kontak media yang mencoba meminta klarifikasi. Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi yang menjelaskan alasan di balik ketidakberpihakan mereka terhadap para pekerja.
Kasus ini semakin menguatkan kecurigaan bahwa ada kepentingan tertentu yang bermain di dalam tubuh SPSI. Apakah ini hanya kesalahpahaman, atau ada sesuatu yang lebih besar di balik semua ini? Publik masih menanti jawaban.
(boim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar