-->
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0EAIKwCOewMUoWNW47WuQuK72ih6QOPHJMRnpU7DCntRrpBQYD0o5Au6P11bCxnpJNDyOsxBp3IdFHzFFSPAhWzvyrKdEvmE6apWlbXqIYFWABnyl7NEMlrMlUwM4NCgpGmaNl5NRvf2UlfxXkv1HMk7-eaoiksbqMkaflEi0HsdjsFR5l1RhIhyphenhyphenOdiE/s16000/05e2cdf2-5f47-4771-880d-c7f1667e3450.jpeg

Setahun Berdiri, Pujaketarub Telah Hadir di 23 Kabupaten/Kota di Sumut

Setahun Berdiri, Pujaketarub Telah Hadir di 23 Kabupaten/Kota di Sumut



Deli Serdang – Perisainusantara.com 

Paguyuban Jawa Nusantara Bersatu (Pujaketarub) Nasional menunjukkan perkembangan yang luar biasa. Dalam kurun waktu satu tahun, paguyuban ini telah mewarnai 23 kabupaten/kota di Sumatera Utara, menjadi wadah bagi masyarakat lintas etnis yang memiliki akar budaya Jawa.

Apresiasi atas pertumbuhan pesat ini disampaikan oleh Bupati Deli Serdang, Dr. Asri Ludin Tambunan, M.Ked, Sp.PD, melalui staf khususnya, Drs. Heri, dalam kegiatan buka puasa bersama dan pembagian takjil kepada masyarakat di Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Selasa (18/3/2025).

"Perkembangan Pujaketarub yang begitu cepat menjadi bukti bahwa persatuan dalam keberagaman bukan sekadar wacana, tetapi sebuah realitas yang bisa kita wujudkan bersama," ujar Drs. Heri dalam pidatonya.

Ketua Umum Pujaketarub Nasional, Hermawan, SH, MH, mengungkapkan bahwa antusiasme anggota yang hadir dalam acara ini semakin memperkuat tekad organisasi untuk memperluas jaringan ke seluruh Nusantara.

"Pujaketarub adalah wadah bagi masyarakat yang berasal dari perkawinan lintas budaya dengan dasar keturunan Jawa. Baik itu Jawa-Papua, Jawa-Melayu, Jawa-Tionghoa, hingga Jawa-Belanda, semuanya memiliki tempat dalam paguyuban ini. Kami ingin menegaskan bahwa keberagaman adalah kekuatan, bukan perbedaan yang memisahkan," tegas Hermawan.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa visi besar Pujaketarub adalah membawa semangat persatuan ini hingga ke tingkat global.

"Ke depan, Pujaketarub tidak hanya akan berkembang di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Yang terpenting adalah menjaga silaturahmi dan tidak lagi ragu dengan identitas budaya kita. Pujaketarub adalah solusi bagi mereka yang ingin tetap berpegang pada nilai-nilai kebersamaan," lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Pujaketarub juga mengukuhkan dua Pembina Nasional yang akan berperan dalam memperluas edukasi masyarakat mengenai pentingnya keberagaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Dengan langkah yang semakin kokoh, Pujaketarub tidak hanya menjadi paguyuban biasa, tetapi juga simbol kebersamaan yang meneguhkan bahwa keberagaman bukan untuk dipertentangkan, melainkan untuk disatukan.

(boim)

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel

Label

Budaya (16) Kesehatan (15) Organisasi (282) Pemerintahan (156) Pendidikan (151) Polri/TNI (6) Sumatera Utara (29) ekonomi (3) politik (151) sosial (107)

Arsip Blog

FOUNDER’S MEDIA SIBER BATU BARA



 


Strategi Inalum Perluas Pangsa Pasar Aluminium Global

 


Mengenal Tiga Jenis Produk Aluminium dari INALUM

 


Tentang Inalum