Bank Sumut Perkuat Permodalan Petani Cabai Merah di Batu Bara, Hadir Langsung Jemput Bola ke Desa
Batu Bara – Perisainusantara.com
Upaya serius terus dilakukan demi menggenjot sektor pertanian di Kabupaten Batu Bara, khususnya komoditas Cabai Merah yang memiliki potensi besar sebagai penyangga ekonomi rakyat. Kali ini, Bank Sumut tampil langsung ke lapangan, jemput bola mendampingi petani dalam hal permodalan.
Kegiatan ini berlangsung di Balai Desa Lubuk Cuik, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Selasa sore (15/04/25) dan dirangkaikan dengan musyawarah bersama petani terkait pola tanam cabai merah. Musyawarah ini dibuka langsung oleh Camat Lima Puluh Pesisir, Sabri, S.H, M.H, dan diikuti oleh perwakilan 11 desa yang berada di wilayah kecamatan tersebut.
Kebijakan Terpadu untuk Dorong Produksi Cabai
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Batu Bara, H. Hakim, menyebut bahwa pola tanam seragam menjadi bagian dari strategi penguatan produksi. Senada dengan itu, Kadis Pertanian Susi Ritonga menjelaskan bahwa pola tanam serentak di tujuh desa yang aktif menanam cabai merah akan efektif dalam mencegah hama dan penyakit tanaman.
Menariknya, perhatian pemerintah daerah terhadap komoditas ini sangat kuat. Bupati Batu Bara, H. Baharuddin Siagian, bahkan disebut aktif mengawal langsung agar cabai merah bukan hanya menjadi produk pertanian unggulan, tetapi juga bisa dikembangkan hingga ke produk turunan, yang bersama kita ketahui di Desa Lubuk Cuik telah berdiri siap produksi Rumah Produksi Bersama (RPB) Komoditas Cabai Merah.
Dukungan Finansial Serius dari Bank Sumut dan Bank Indonesia
Tak hanya pemerintah daerah, Bank Indonesia juga ambil bagian dengan rencana pembangunan demplot cabai merah seluas 15 rante sebagai proyek percontohan. Sementara itu, Bank Sumut menyatakan dukungan total dalam aspek permodalan.
Gama, perwakilan dari Bank Sumut Pusat, menyebutkan bahwa lembaganya telah memantau ada perputaran ekonomi senilai Rp320 miliar di wilayah Batu Bara, dan untuk mendukung sektor pertanian dan UMKM. “Kami tidak hanya menunggu di kantor, tetapi hadir langsung ke desa. Bahkan saat ini, Bank Sumut berkantor dua kali seminggu di Desa Lubuk Cuik, yakni setiap Selasa dan Kamis,” terangnya Teddy Pribadi Kepala Cabang Bank Sumut Lima Puluh.
Permodalan Jadi Isu Krusial
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Batu Bara, Suriadi, S.H, menyoroti dua hal utama yang sering menjadi masalah di kalangan petani: keterbatasan modal dan penanganan pasca panen. Ia berharap pertemuan ini mampu menghasilkan solusi konkret dan kebijakan yang mendukung peningkatan kesejahteraan petani sekaligus menekan laju inflasi.
Ahmad Abdullah dari Bank Sumut turut menjelaskan bahwa program KUR (Kredit Usaha Rakyat) merupakan instrumen penting yang bisa diakses oleh para petani dengan syarat ringan, sebagai bagian dari program pemerintah.
Sinergi Terpadu Menuju Ketahanan Pangan Daerah
Hadir dalam acara ini sejumlah pihak terkait, mulai dari Camat Lima Puluh Pesisir Sabri, Pj. Kades Lubuk Cuik M.Y. Daulay, Kadis Koperasi H. Hakim, Kadis Pertanian Susi Ritonga, hingga para kepala desa dan kelompok tani se-Kecamatan Lima Puluh Pesisir. Kehadiran semua unsur ini menandakan kuatnya sinergi dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan dan berdampak langsung bagi kesejahteraan rakyat.
Dengan dukungan penuh dari lembaga keuangan, pemerintah, dan masyarakat, pertanian cabai merah di Batu Bara kini berada di jalur yang tepat untuk tumbuh lebih produktif, efisien, dan memberi nilai tambah tinggi.
Sebagai penutup Bank Sumut ada membagikan Souvenir kepada peserta yang berhasil menjawab Quiz yang di siapkan dari Tim Bank Sumut.
(wellas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar